Jumat, 02 Mei 2014

Gubernur Jabar Biarkan Deklarasi Anti-Syiah

Aliansi Nasional Anti Syiah - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan tidak akan melarang wacana antikelompok Syiah di Bandung, Jabar. Alasannya, wacana atau diskusi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum.

Ia juga membantah kalau gerakan anti-Syiah menguat di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan Ahmad Heryawan usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4).

“Hanya pernah ada (gerakan anti-Syiah-red), bukan ramai. Kalau ramai, tiap minggu ada. Memang tidak ada pelarangan, siapa yang melarang,” kata Ahmad Heryawan.

Calon presiden (capres) hasil Pemilu Rakyat (Pemira) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, Bandung atau Jabar hanya melarang semua bentuk aksi kekerasan.

Namun, kalau ada pihak-pihak yang mengemukakan pendapat, sepanjang pendapat biasa dan tidak memprovokasi, itu sah-sah saja. Ahmad tidak menganggap gerakan anti-Syiah sebagai sesuatu yang memprovokasi.

"Namun yang penting, pokoknya kami, siapa pun di negeri ini membawa isu apa pun sepanjang isu ini wacana diskusi, kami biarkan. Namun, kalau sudah kekerasan, urusannya mengganggu keamanan. Itu lain cerita," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali malah mengaku belum mengetahui adanya gerakan anti-Syiah di Bandung. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menolak dianggap tidak serius menjaga kerukunan beragama atas ketidaktahuannya pada persoalan pelarangan Syiah di Bandung.

“Kok tidak serius. Oke nanti saya cek dulu ya, saya belum tahu. Benar, saya jujur belum tahu," kata Suryadharma Ali.

Bisa Dimundurkan
 
Kepala Bidang Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Muhamad Isnur berharap, DPRD Jabar bisa mengklarifikasi Ahmad Heryawan terkait pembiarannya terhadap pihak yang menyebar kebencian kepada pihak lain melalui hak-hak DPR, seperti interpelasi.

Jika perlu, DPRD Jabar mendesak yang bersangkutan untuk mundur dari jabatannya karena tidak mampu memberi rasa aman dan melindungi berbagai perbedaan keyakinan warga negara.

“Secara politik, DPRD Jabar bisa melakukan interpelasi, sama seperti Aceng Fikri (mantan Bupati Garut) gara-gara perempuan bisa diinterpelasi dan dimundurkan.

Saya pikir DPRD dan partai-partai yang mendukung pluralisme itu bisa mendorong interpelasi dan pencopotan atau pelucutan Ahmad Heriawan sebagai gubernur,” kata Muhamad Isnur.

Menurutnya, sikap Ahmad Heryawan tidak mencerminkan sikap penduduk Jabar. Apa yang dilakukan Ahmad Heryawan adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius.

Lebih miris lagi, ia menegaskan, sikap pembiaran dilakukan gubernur yang ingin jadi capres. “Ini bukan hanya membahayakan konsntelasi Jabar, melainkan Indonesia," ujanya.

Ia menegaskan, isu agama paling mudah dijadikan bahan bakar untuk menyulut sentimen terhadap pihak tertentu.

Pada Minggu (20/4), sejumlah ulama mendeklarasikan Aliansi Nasional Anti-Syiah di Bandung, Jabar. Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Imdadun Rahmat mengatakan, seruan penolakan anti-Syiah merupakan ajakan untuk membenci pihak lain.

Hal itu dapat dikategorikan sebagai hatespeech (seruan untuk membenci) dan sama saja pelanggaran terhadap Undang-Undang Dasar (UUD).

Imdadun mengatakan, seruan anti-Syiah di Bandung itu merupakan sebuah kemunduran. Dalam sebuah negara yang semakin matang, perbedaan seharusnya bisa disikapi dengan lebih dewasa.

Sumber : SINAR HARAPAN
Share:

2 komentar:

  1. Bismillahir Rahmanir Rahim

    Salam dan selawat

    Kepada:

    Mahasiswa
    Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.

    Pertanyaan mahasiswa: Adakah kalian bersetuju semua sahabat itu sesat kecuali 3 orang: Miqdad bin Aswad, Abu Dzar dan Salman al-Farisi menurut sumber Syiah?

    Jawapan 1.

    Al-Qur'an sebagai asas agama Islam

    Sesat atau kafirnya seorang muslim termasuk sahabat, adalah terletak kepada sejauh mana mereka percaya dan menghayati ajaran al-Qur'an dalam kehidupan mereka.

    Jawapan 2

    Sunnah Nabi saw sebagai asas agama Islam selepas al- Qur'an.

    2. Sejauh mana mereka percaya dan menghayati Sunnah Nabi saw dalam kehidupan mereka.

    Jawapan 3

    3.Justeru, ia bukan soal kalian bersetuju atau pun tidak dengan seorang itu sesat atau kafir kerana ia berkait rapat dengan sistem nilai yang diakui oleh Allah dan Rasul-Nya.

    Jawapan 4

    4. Sumber Sunni tentang kesesatan atau kekafiran majoriti para sahabat Nabi saw selepas kewafatan Nabi saw kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw, boleh didapati dalam Sahih al- Bukhari, Kitab al-Riqaq, bab al- Haudh, hadis ,584, 585,586, dan 587.
    Hadis 587 menyatakan bahawa mereka (sahabat) telah murtad ke belakang. Justeru, aku tidak melihat mereka (sahabat) terselamat melainkan segelintir daripada mereka (bilangan yang sedikit) seperti unta yang tersesat atau terbiar daripada pengembalanya (mithlu humali nna'am).

    Jawapan 5

    5. Sahih Muslim, bab Ithbat Haudhi Nabiyyi-na menyatakan bahawa hanya sedikit sahaja sahabat yang selamat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Lihat, hadis no. 26, (2290), (2291), no. 27 (2293), 28, (2294), 32 (2297), 40 (2304).

    Hadis no. 29 (2295) " Sesungguhnya aku akan mendahului kamu di Haudh. Tidak ada seorang pun daripada kamu (para sahabatku) akan mendatangiku sehingga dia akan dihalau atau diusir daripadaku sebagaimana dihalau atau diusir unta yang sesat (bilangan yang sedikit).
    Aku bersabda: Apa salahnya? Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka. Jauh! Dari rahamat Tuhan (suhqan).

    Jawapan 6

    Al-Qur'an

    6. Hanya sedikit sahaja di kalangan orang Islam yang mengikut al-Qur'an 100% sebagaimana Firman-Nya Surah al-Saba' (34): 13 " dan sedikit sahaja di kalangan hamba-hamba-Ku yang berterima kasih". Ini bererti kebanyakan orang-orang Islam sama ada sahabat atau bukan sahabat sedikit sahaja yang berterima kasih. Justeru, mereka disiksa oleh Allah swt kerana tidak berterima kasih.

    Jawapan 7

    7. Sila baca teks Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim tentang kekafiran majoriti para sahabat kerana mereka telah mengubah Sunnah Nabi saw. Justeru, ia menyalahi akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah yang percaya semua sahabat adalah adil.

    Jawapan 8

    8. Kekafiran majoriti para sahabat selepas kewafatan Nabi saw sengaja disembunyikan oleh para ulama Ahli Sunnah Wal-Jamaah dan Wahabi di Nusantara. Mereka meninggalkan penerjemahan bab al- Haudh dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim ke dalam bahasa ibunda. Justeru, umat Islam di Nusantara tidak mengetahuinya, lalu mereka menuduh Syiah mengkafirkan para sahabat Nabi saw pula. Pada hakikatnya, Nabi saw sendiri yang telah mengkafirkan majoriti para sahabatnya kerana mereka telah menguban Sunnahnya menurut Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.

    Jawapan 9

    9. Sila lihat, renungan 92. "Pengubahan al-Qur'an (Tahrif al-Qur'an) dalam buku-buku Sunni, Pengubahan Sunnah Rasulullah saw, penghinaan terhadap Rasulullah saw oleh para sahabat dan kekafiran majoriti para sahabat oleh Rasulullah saw sendiri" sila layari: al-mawaddah. info






    BalasHapus


  2. Bismillahir Rahmanir Rahim

    https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWQXF6VWJRNkdZYmdMS25Da2NkRkU1YjVaLWRz/view?usp=drivesdk

    Salam

    Kepada;

    Para rektor, para akademik, para agamawan dan para mahasiswa yang dikasihi.

    Tuan,

    Tajuk: "Pengubahan al-Qur'an, pengubahan Sunnah Nabi saw, penghinaan terhadap Nabi saw dan kekafiran majoriti dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim".

    Tajuk- tajuk tersebut adalah untuk kajian dan renungan para akademik, para agamawan dan para mahasiswa yang dicintai. Apa salahnya kita tahu kerana bukan semua yang kita tahu itu mesti kita percayai atau kita mengamalkannya pula.

    Yang ikhlas:

    Pencinta al-Qur'an, Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim,
    Nusantara.





    BalasHapus

© Official Blog of Aliansi Nasional Anti Syiah All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates